Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

tes

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

pendekatan interaksi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sosiologi pendidikan ada bebrapa pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan individu,pendekatan sosial dan pendekatan interaksi. Pendekatan interaksi ini dapat terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok atau kelompok masyarakat dengan kelompok masyrakat yang lain sehingga adanya penagruh yang dihasilkan.

Interaksi sosial merupakan salah satu yang dapat menghubungkan individu dengan individu,individu dengan kelompok,bahkan kelompok dengan kelompok. Di dalam makalah ini kami akan membahas masalah pendekatan interkasi.
B.     PERMASALAHAN

Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan pendekatan  interaksi?
2.      Apa hubungan antara pendekatan interaksi dengan pendekatan individu dan pendekatan sosial?
3.      Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
4.      Apa hal-hal pendorong,syarat,dan bentuk interaksi sosial?

C.     TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Antropologi dan sosiologi pendidikan” dan menambah pengetahuan tentang pendekatan interaksi.  

BAB II
PENDEKATAN INTERAKSI
A.    Pengertian
Pedekatan interaksi atau approach interaksional terdiri dari dua kata yaitu pendekatan dan interaksi. Pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach sedangkan interaksi yaitu interaction.

Secara etimologi pendekatan adalah derivasi kata dekat, artinya tidak jauh, setelah mendapat awalan pe dan akhiran an maka artinya (a) proses, perbuatan, cara mendekati (b) usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. [1]

Menurut istilah dunia pendidikan  Pendekatan adalah suatu upaya penyederhanaan masalah sampai batas-batas tertentu sehingga masih dapat ditoleransi untuk memudahkan penyelesaiannya. Upaya ini digunakan hampir dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan di mana suatu masalah baru umumnya diselesaikan dengan menggunakan modifikasi cara pemecahan yang telah diketahui bagi permasalahan lain.[2]

Pendekatan interaksi adalah proses yang muncul atau bermula karena adanya suatu kontak antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lain yang nanti akhirnya dapat saling mempengaruhi, tetapi individu disini tidak dipaksa untuk mengikutinya tetapi mempunyai pandangan tersendiri.[3]
Pendekatan interaksi adalah gabungan atau perpaduan antara pendekatan mikro dan makro. Dimana pendekatan makro sendiri adalah seorang individu terbentuk sikapnya karena mematuhi norma dan nilai yang ia terima dari lingkungannya. Sedangkan pendekatan mikro adalah dimana seorang individu mempunyai cara pandang sendiri tentang norma dan nilai sehingga dia mempunyai nilai dan norma yang dia anggap benar namun itu belum tentu bisa diterima oleh masyarakat disekitarnya karena itu relatif kadang berbeda dari nilai dan norma yang ada. [4]

Contohnya disekitar kita banyak orang yang mentaati peraturan tapi mereka juga melanggar peraturan lainnya. Ini terjadi karena  individu yang mengalami pendekatan ini merasa sadar bahwa dia berada dilingkungan yang memiliki hukum atau adat istiadat yang tak jauh dari nilai dan norma yang dianggap benar dilingkungannya. Namun dia juga merasa mempunyai pandangan sendiri tentang norma dan nilai itu.  Individu ini membuat nilai dan norma yang ia buat sendiri dan dia anggap benar dan bisa diterima oleh masyarakat lain disekitarnya. Hal ini juga bisa terjadi karena individu ini merasa terlalu tertekan dengan suatu peraturan-peraturan yang ada dalam masyarakat yang terlalu menekan tentang norma dan nilai dilingkungan tersebut, hingga individu ini berontak dan membuat  norma dan nilai sendiri, dia juga sadar akan nilai-nilai yang lain yang ada.
Orang-orang yang melalui pendekatan interaksi ini biasanya bisa diterima oleh masyarakat lain karena ia juga mematuhi peraturan-peraturan yang ada disekitarnya meski ada beberapa yang dia langgar. Namun itu bisa dimaklumi oleh lingkungannya. Alasan lain kenapa pendekatan ini bisa terjadi karena mungkin disebabkan jaman semakin lama semakin modern dan muncul apa yang dinamakan HAM (Hak Asasi Manusia). mereka yang menganggap peraturan,adat istiadat,norma dan nilai itu terlalu membatasi tingkah laku mereka. Sebenarnya peraturan masyarakat itu baik karena akan membentuk masyarakat yang ideal. Namun pemikiran setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang merasa terlalu tertekan dan ada pula yang tak ada masalah dengan mematuhi peraturan itu.
Efek dari pendekatan interaksi ini sendiri adalah suatu individu akan terdorong untuk melanggar peraturan dan membuat norma atau nilai sendiri yang dia anggap itu benar dan bisa diterima oleh masyarakat yang ada dalam lingkungannya. Dan karena kadang tidak mendapatkan sanksi yang tegas maka individu itu akan berpotensi untuk melanggarnya lagi dan lagi.[5]
B.     HUBUNGAN PENDEKATAN INTERAKSI DENGAN PENDEKATAN SOSIAL DAN INDIVIDU

Pendekatan interaksi ini memperhatikan pendekatan individu dengan faktor-faktor biologis dan psikologisnya pada tiap-tiap individu sebagai kekuatan potensial, dan pendekatan sosial mempunyai faktor yang  memberikan kesempatan untuk mengaktualisasikan kekuatan-kekuatan potensial individu untuk dikembangkan kearah yang bermanfaat dalam kehidupan.

Pendekatan individu memberikan dasar adanya individuslistis watak dn kepribadian individu-individu perseorangan sedangkan pendekatan sosial terutama dengan studi sosiologisnya memberi landasan arah dan perkembangan watak dan kepribadian individu-individu dalm kontak antar individu,kontak antar masyarakat satu dengan yang lain,kontak antara negara satu dengan negara yang lain.

 Kata “kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. .[6] Studi sosiologis menegaskan bahwa setiap individu itu dilahirkan dan dibesarkan oleh masyrakat dan individu tersebut hidup dalam masyrakat  dan selalu mengidentifikasi dirinya dengan pola tingkah laku dan kebudayaan masyarakatnya.

Pendekatan interakasi merupakan perpaduan pendekatan individu dan pendekatan sosial atau dengan kata lain pendekatan interaksi lingkungannya mencakup individu-individu, kelompok-kelompok sosial, pola-pola tingkah laku dan kebudayaannya. Dengan adanya interaksi maka manusia dari lahirnya telah mempengaruhi tingkah laku orang lain dan benda-benda sekitarnya dan sebaliknya tingkah laku orang lain dan benda-benda disekitarnya mempengaruhi individu tersebut dalam pertumbuhannya. Kesimpulan pendekatan interaksi ini mengatakan  bahwa untuk mengetahui  tingkah laku manusia dilihat dari individu  dan masyarakatnya.[7]

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehiduan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan,antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. [8]

C.     Syarat terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya 2 syarat, yaitu:
a. Kontak sosial
Dalam Sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik. Kontak sosial memiliki sifat-sifat:
v      Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan pertikaian.
v      Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika melalui suatu perantara.
b. Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut:
v      Komunikator : penyampai pesan
v      Komunikan : penerima pesan
v      Pesan : segala sesuatu yang disampaikan komunikator
v      Media : sarana untuk menyampaikan pesan
v      Efek : perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi, adanya kontak sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga dapat terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan perasaan. Selain penyampaian pesan dilakukan secar oral/ lisan maka terkadang kita menagalihkan pesan melalui tulisan dan itulah yang disebut verbal communication.[9]
D.    Faktor – faktor pendorong Interaksi Sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar.
1. Faktor dari dalam manusia meliputi:
·       Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
·       Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
·       Dorongan untuk mengembangkan diri
2. Faktor dari luar manusia
**Imitasi : proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi bisa membawa dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru.
**Identifikasi : upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ditirunya.
**Sugesti : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional.
**Motivasi : rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab.
**Simpati : suatu proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya, atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
**Empati: mirip dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi perasaan yang sangat dalam.[10]
E.       Bentuk Bentuk Interaksi
1)    Proses proses yanzag asosiatif
·      Kerja sama. Kerja sama disini dimaksudkan sebagai usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
·      Akomodasi. Akomodasi menunjuk pada usaha usaha manusia untuk meredakan suatu pertentanagn yaitu usaha usaha untuk mencapai kestabilan.
·      Asimilasi. Apabila orang orang melakukan asimilasi kedalam suatu kelompok manusia atas masyarakat, maka dia tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut yang mengakibatkan mereka dianggap seperti orang asing.
2)    Proses disosiatif
·      Persaingan. Dimana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang bidang kehidupan yang pada suatu massa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau denga mempertajam prasangka yang telah ada,tanpa mempergunakan ancaman dan kekerasan.
·      Kontarvensi. Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.[11]

F.     HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN INTERAKSI DENGAN PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan pendekatan ini dapat digunakan karna pendekatan ini merupakan salah satu dari pendekatan yang digunakan dalam sosiologi pendidikan. Dalam proses pembelajaran hal-hal yang biasa terjadi dan berkaitan dengan pendekatan ini adalah kontak dan komunikasi.

Kontak terbagi menjadi beberapa antara lain:
1.    Kontak antara individu dengan individu ini bisa dilihat dalam proses pembelajaran yaitu kontak yang terjadi antara guru dengan murid, antara murid yang satu dnegan murid yang lain.
2.    Kontak  antara individu dengan kelompok ini juga bisa terlihat dari kontak yang terjadi antara guru dengan kelompok diskusi kelas yan g telah dibentuk dalam pembelajaran di kelas.
3.    Kontak antara kelompok dengan kelompok ini bisa terlihat dari kontak yang terjadi antara kelompok diskusi yang dibentuk dalam kelas. Untuk yang lebih luas yaitu pendidikan bisa terlihat dari kontak amtara kelompok orangtua murid  dengan kelompok dewan guru.
Selanjutnya yaitu komunikasi, dimana melalui komunikasi dapat menyampaikan perasaan dan pikiran seseorang  kepada orang lain atau kelompok lain. Adapun alat-alat komunikasi yang dapat digunakan yaitu : melalui pembicaraan, melalui mimik, melalui lambang-lambang isyarat seperti menagcungkan jari, melalui alat-alat misalnya melalui media bisa media cetak maupun elektronik. Dalam pembelajaran komunikasi bisa terjalin antara siswa dan guru disni dapat terlihat dari proses pembelajaran seperti saat guru mempersilahkan murid untuk bertanya ataupun mengeluarkan pendekatan dengan mengacungkan jari.





BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN

Pendekatan interaksi adalah pendekatan dimana adanya hunbungan timbal balik antara masyarakat dengan individu yang saling mempenagruhi satu sama lainnya. Pendekatan interaksi ini terlihat dari proses interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Pendekatan interaksi berhubungan dengan pendekatan individu dan pendekatan sosial apalagi dalam mengetahui tingkah laku manusia harus dilihat dari individu dan masyarakat. Jadi pendekatan ilmu sosiologi tidak hanya semata-mata individual dan sosial tetapi kedua-duanya dalam bentuk interaksi.

B.  SARAN
Dalam penyusunan makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna oleh karena itu diperlukan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Saran dan kritik yang dsampaikan untuk penyempurnaan makalah ini kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Alam S Dan  Henry H, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Smk Dan Mak Kelas X, Jakarta: Erlangga

Liliweri , Alo . 2004.  Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soekanto,Soerjono.  2006.  Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Pt.Raja Grafindo Persada
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultasekonomi Universitas Indonesia.


[3] Soekanto, Soerjono .Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 1990
[5] ibid
[6] Soerjono soekamto, sosiologi suatu pengantar.  Hal. 59
[7] Abi ahmadi, sosiologi pendidikan, (jakarta: rieneka cipta,2007) Hal.46-47
[8] Soerjono soekanto, sosiologi suatu pengantar, (jakarta: PT.Raja grafindo persada,2006) Hal. 55
[9] Dr. Alo liliweri,M.S, dasar-dasar komunikasi antar budaya, (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004) Hal. 130
[10] Alam S dan  Henry H, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMK dan MAK Kelas X, (Jakarta: Erlangga,2008)

[11] Soekanto, Soerjono .Sosiologi Suatu Pengantar. Hal. 67

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar